Oleh: Saiful Hadi Di hari jumat ini sangat di anjurkan untuk membaca surat Al-Kahfi. Pada surat tersebut terdapat kisah perjumpaan Nabi Musa...
Oleh: Saiful Hadi
Di hari jumat ini sangat di anjurkan untuk membaca surat Al-Kahfi. Pada surat tersebut terdapat kisah perjumpaan Nabi Musa dg Khidir, dimana dalam perjumpaan itu Khidir pernah memperbaiki sebuah rumah yang nyaris roboh.
Rumah yang diperbaiki oleh Khidir dimiliki oleh dua orang anak yatim. Dan alasan Khidir memperbaiki rumah itu karena rupanya disitu tersimpan harta yang bakal bermanfaat bagi anak2 itu kala mereka dewasa kelak.
Yang menariknya, dalam kisah tsb disampaikan bahwa kedua orang tua anak yatim itu adalah orang yang shalih. Merujuk pada kitab2 tafsir sebagaimana dalam Tafsir Al-Munir Juz 8, rupanya kedua orang tua yang dimaksud dalam ayat adalah kakek bukan ayah secara langsung , dan kedua anak yatim itu merupakan generasi yang ke-tujuh.
Sementara harta yang terpendam di bawah rumah tadi merupakan anugrah dari Allah Ta'ala yang merupakan berkah dari keshalihan kakek mereka dulu.
Dari kisah ini terdapat sebuah pelajaran bagi kita semua, baik yang masih jomblo atau yang sudah berpasangan untuk bersungguh-sungguh dalam menata diri agar menjadi insan yang bertaqwa.
Sebagaimana dalam kisah pada surat Al-Kahfi tersebut, keshalihan orang tua membawa berkah sampai tujuh turunan. Dan anak yang shalih juga memberi manfaat bagi kedua orang tuanya kelak. Sehingga, baik orang tua maupun anak mestilah sama-sama shalih, karena keduanya saling memberi manfaat.
* * *
catatanfiqih | madinatulaman | khutbah